Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/positifc/public_html/wp-content/plugins/ngadsen-reff-sub/core/lic.php on line 16

Warning: file_get_contents(https://ngadsen.com/reffe/ngadsensub.json?dom=positif62.com&action=addnew): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/positifc/public_html/wp-content/plugins/ngadsen-reff-sub/core/lic.php on line 16

Diagnosa Keperawatan pada Penyakit Hipertensi

Diagnosa Keperawatan pada Penyakit Hipertensi

Untuk menentukan diagnosa keperawatan terhadap pasien yang mengalami penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi, seorang perawat harus memahami terlebih dahulu tentang penyakit hipertensi. terutama gejala-gejala yang ditimbulkan. kita akan fokus terhadap gejala yang ditimbulkan dari penyakit hipertensi, seperti nyeri kepala, mual, kelelahan, dan sebagainya.

yang perlu kita ingat dalam membuat diagnosa keperawatan yaitu “PES” (Problem + Etyologi + Symptom). Problem adalah masalah yang diakibatkan oleh hipertensi, Etiologi adalah penyebab terjadinya masalah, dan Simptom adalah tanda-tanda masalah tersebut.

Apa Saja Diagnosa keperawatan pada penyakit Hipertensi

Berdasarkan gejala yang ditimbulkan dari penyakit hipertensi, dan penyebab hipertensi. maka, berikut ini merupakan diagnosa keperawatan yang dapat diambil, akibat penyakit hipertensi :

  • Semakin tingginya tekanan darah jantung, maka volume darah yang dipompakan jantung keseluruh tubuh menjadi lebih sedikit. Hal ini karena darah yang masuk ke ventrikel kiri dipompa lebih cepat, atau ruang ventrikel kiri menyempit. maka diagnosa keperawatannya yaitu “Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan vasokonstriksi, iskemia miokard, peningkatan afterload, dan hipertropi ventricular“.
  • Salah satu gejala yang sering kita temui pada orang yang mempunyai penyakit hipertensi yaitu timbulnya rasa nyeri di kepala. hal ini terjadi akibat adanya peningkatan tekanan pembuluh darah ke bagian kepala. maka dari itu, diagnosa keperawatannya yaitu “Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral“.
  • Akibat terjadinya peningkatan tekanan darah secara terus-menerus, Maka suplai Oksigen keseluruh tubuh menjadi tidak stabil. Lama-kelamaan  jaringan tubuh dapat mengalami kerusakan, terutama bagian kepala yang sangat membutuhkan Oksigen. Diagnosa keperawatannya yaitu “Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan dengan gangguan sirkulasi”
  • Salah satu penyebab terjadinya hipertensi adalah pengetahuan yang minim terhadap penyakit, sehingga beberapa orang meremehkan dan mengabaikan penyakit hipertensi ini. padahal, penyakit hipertensi ini termasuk “silent killer” atau pembunuh secara diam-diam. maka dari itu, perawat perlu melakukan edukasi, dan dibuatlah diagnosa keperawatan “Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit dan perawatan diri
  • Orang yang mengalami hipertensi, dapat mengalami masalah pencernaan yang berujung kurangnya nafsu makan, maka dari itu perawat perlu mengangkat diagnosa keperawatan ini yaitu “Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi adekuat, keyakinan budaya, dan pola hidup monoton
  • masalah lain yang dapat meningkatkan tekanan darah adalah faktor stress, kecemasan, dan depresi. masalah keperawatan yang dapat diambil yaitu “Inefektif koping individu berhubungan dengan mekanisme koping tidak efektif, harapan yang tidak terpenuhi, dan persepsi tidak realistik”
  • Stress, depresi, dan tekanan darah tinggi, dapat meningkatkan produksi asam lambung. sehingga orang yang mengalami hipertensi seringkali mengalami gejala mual-mual, jika pasien mengalami mual-mual, maka kamu dapat mengangkat diagnosa “Neusea berhubungan dengan perubahan biokimia

Diagnosa keperawatan diatas, perlu disesuaikan dengan kondisi yang dialami pasien. jika pasien tidak mengalami mual, maka jangan sampai kamu menulis masalah diagnosa keperawatan neusea. terimakasih telah berbagi cerita. mungkin, kamu tertarik dengan artikel berikut :