Menurut Farmakope Indonesia edisi III, Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa. Kecuali dinyatakan lain,kadar sakarosa (C12H22O11)tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,0%.
Selain sukrosa dan gula lain, senyawa poliol tertentu seperti sorbitol dan gliserol dapat digunakan dalam larutan oraluntuk menghambat penghamburan dan untuk mengubah kelarutan, rasa, dan sifat lain zat pembawa.
Sirup Dalam Sediaan Farmasi
Macam-Macam Sirup
- Sirup simplex mengandung 65% gula dalam larutan nipagin 0,25% b/v.
- Sirup obat mengandung satu atau lebih jenis obat dengan atau tanpazat tambahan digunakan untuk pengobatan.
- Sirup pewangi tidak mengandung obat tetapi mengandung zat pewangi atau penyedap lain. Penambahan sirup bertujuan untuk menutupi rasa dan bau yang tidak enak.
Keuntungan dan kerugian sediaan sirup
1. Keuntungan
- Mempunyai rasa manis
- Mudah dalam menentukan dosis
- Merupakan campuran yang homogen
- Obat lebih mudah diabsorbsi
- Tidak mudah tumbuh jamur
- Mudah diberi bau-bauan dan warna sehingga menimbulkan daya tarik
- Menarik bagi anak-anak
- Mudah untuk di telan dibandingkan tablet
2. Kerugian
- Ada obat yang tidak stabil dalam larutan
- Volume dan bentuk larutan lebih besar
- Tidak semua zatdapatditutupirasadanbaunya
Komponen sirup
- Zat aktif
Zat aktif atau zat utama yang berkhasiat dalam sediaan sirup.
- Pelarut
Pelarut merupakan cairan yang dapat melarutkan zat aktif. Dan sering disebut zat pembawa atau juga zat kosolven. Contohnyaair, etanol, gliserol, propilenglikol dll.
- Pemanis
Merupakan zat tambahan yang ditambahkan untuk menutupi atau merubah rasa sediaan sirup menjadi rasa manis. Contohnya Sukrosa, Sorbitol, Sakarin, dll.
- Zatpenstabil
Merupakan zat yang bertujuan untuk menjaga agar sediaan larutan sirup tetap stabil. Contohnya zat pendapar dan antioksidan.
- Pengawet
Merupakan zat yang bertujuan agar sediaan dapat bertahan lebih lama dan mencegah tumbuhnya microorganisme seperti jamur. Contohnya Metil paraben,Propilparaben, dan Sodium benzoat.
- Pewarna
Merupakan zat tambahan yang bertujuaan supaya sediaan lebih menarik dan sering disebut Corigencoloris. Contohnya tartrazine.
- Perasa
Merupakan zat tambahan terakhir yang digunakan jika zat pemanis tidak dapat menutupi rasa pahit dalam sediaan sirup obat.
Contoh Resep Sirup
R/Paracetamol 120 mg/5 ml
Propilenglikol20%
Gliserin5%
Saccharin Na0,15 g
Sorbitol 10%
Nipagin 0,1 g
Red cherry2gtt
Aquadestad 60 ml
(Resep: Paracetamol 120 mg/5 ml, Propilenglikol 20%, Gliserin 5%, Saccharin Na 0,15 g, Sorbitol 10%, Nipagin0,1 g, Red cherry 2gtt, Aquadest hingga 60 ml)
1. Keterangan Komponen
- Paracetamol sebagai Zat utama obat demam
- Propilenglikol sebagai kosolven
- Gliserinsebagai kosolven
- Saccharin Na sebagai pemanis
- Sorbitol sebagai pemanis
- Nipagin (Methylparaben) sebagai pengawet
- Red Cherry sebagai pewarna
- Aquadest sebagai zat pembawa
2. Berat Zat
- Paracetamol = 120 mg/5 ml x 60 ml = 1.440 mg = 1,44 g
- Propilenglikol = 20 % x 60 ml = 12 ml
- Gliserin = 5 % x 60 ml = 3 ml
- Saccharin Na = 0,15 g = 150 mg
- Sorbitol = 10% x 60 ml = 6 ml
- Nipagin(methylparaben) = 0,1 g = 100 mg
- Red cherry = 2 tetes
- Aquadest = 60 ml – 1,44 g – 12 ml –3 ml – 0,15 – 6 ml – 0,1 g = 37,31 ml
3. Cara Pembuatan
- Siapkan alat dan bahan
- Timbang dan ukur masing-masing zat
- Masukan Paracetamolkedalam mortir gerus halus sisihkan
- Propilenglikol masukan kedalam mortir/erlenmayer
- Tambahkan gliserin aduk hingga homogen
- Tambahkan Paracetamol halus (C) aduk hingga homogen
- Tambahkan Saccharin Na aduk homogen
- Tambahkan Sorbitol aduk homogen
- Tambahkan Nipagin aduk homogen
- Tambahkan Aquadest sebagian hingga encer aduk homogen
- Tambahkan Red Cherry 2 tetes aduk homogen
- Masukan kedalam botol
- Tambahkan sisa Aquadest hingga 60 ml
- Tutup botol, kocok Hingga homogen
- Kemas beri etiket dan label
Baca Juga artikel sebelumnya :
- Rumus dan Cara Pembuatan Gargarisma (Obat Kumur)
- Potio Effervescent : Penjelasan, Resep, Cara Pembuatan