Sediaan Infus atau infusa (Galenika – Farmakognosi)

Sediaan Infus atau infusa (Galenika – Farmakognosi)

Sediaan infus atau infusa adalah sediaan yang dibuat dengan cara mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90° C selama kurang lebih 15 menit. Sediaan infusa/infus termasuk ke dalam sediaan galenik hasil penarikan.

Sediaan cair infus ini dapat diminum saat panas maupun dingin. Alat yang digunakan dalam pembuatan sediaan infusa terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama terletak di bawah, berfungsi sebagai tangas air. Bagian kedua berada di atas digunakan untuk bahan simplisia nabati dan air (aquadest).

Sediaan Infus atau infusa

Pembuatan sediaan infus/infusa

Berikut ini adalah urutan dalam pembuatan sediaan :

  1. Tentukan simplisia yang sesuai untuk digunakan, terutama derajat kehalusannya.
  2. Masukan ke dalam panci dan tambahkan air secukupnya atau sesuai dengan yang ditentukan.
  3. Panaskan diatas tangas air hingga mendidih mencapai suhu 90° C, aduk bila diperlukan.
  4. Tunggu hingga 15 menit (Dihitung mulai dari 90° C).
  5. Lakukan penyerkaian dengan kain planel.
  6. Tambahkan air panas pada ampas simplisia yang di serkai, untuk mencapai jumlah infusa yang diinginkan.

Penyerkaian sediaan infus/infusa

Penyerkaian atau menyerkai adalah proses untuk memisahkan ampas dengan zat berkhasiat yang diperlukan. Dalam penyerkaian sediaan infusa, ada beberapa ketentuan yang harus dilakukan. Berikut diantaranya :

  1. Menggunakan kain flanel atau yang lainnya.
  2. Penyerkaian dilakukan ketika panas, untuk simplisia umum.
  3. Penyerkaian dilakukan ketikan dingin, yaitu infusa yang mengandung
    a. Minyak atsiri
    b. Decocta condurango, karena zat berkhasiat larut dalam keadaan panas dan mengendap dalam keadaan dingin
    c. Daun sena, karena mengandung zat penyebab sakit perut yang larut dalam air panas dan tidak larut dalam air dingin.
  4. Tidak boleh diperas untuk infusa yang mengandung lendir. Contohnya infus daun sena, infus asam jawa, dll.Infus asam jawa, Asam jawa yang akan digunakan sediaan harus dibuang terlebih dahulu
  5. bijinya. Lalu dicampur dengan air hingga massa menyerupai bubur.
  6. Buah adas manis dan buah adas, sebelum dibuat sediaan infusa harus dipecahkan terlebih dahulu.
  7. Bila sediaan tidak disebutkan derajat kehalusannya. Maka hendaknya diambil derajat kehalusan suatu bahan dasar yang kekentalannya sama / sediaan galenik dengan bahan yang sama.

Jumlah simplisia yang digunakan

  1. Bila tidak dinyatakan lain dan bukan berkhasiat keras, maka jumlah simplisia yang digunakan untuk infusa sebesar 10%.
  2. Kecuali untuk simplisia berikut, dalam 100 bagian infusa jumlah yang digunakan yaitu :
    a. Kulit kina : 6 bagian
    b. Daun digitalis : 0,5 bagian
    c. Akar ipeka : 0,5 bagian
    d. Daun kumis kucing : 0,5 bagian
    e. Sakale kornutum : 3 bagian
    f. Daun sena : 4 bagian
    g. Temulawak : 4 bagian

Derajat kehalusan simplisia

Derajat kehalusan simplisia berfungsi untuk memaksimalkan zat berkhasiat yang di dapat dari simplisia. Semakin tinggi derajat kehalusan maka semakin tinggi kelarutan simplisia, akan tetapi semakin tinggi derajat kehalusan juga akan mempersulit dalam proses penyarian. Sehingga penentuan derajat kehalusan yang sesuai perlu dilakukan.

Ayakan mesh powder merupakan alat yang dapat digunakan untuk menyesuaikan derajat halus simplisia yang akan digunakan. Derajat kehalusan serbuk yang dilakukan dengan ayakan mesh powder umumnya dinyatakan dalam satu atau dua nomor.

Dinyatakan dalam satu nomor, contohnya Sannae folia (100). Maka Sannae folia harus diayak dengan ayakan mesh No. 100. Sedangkan dinyatakan dalam dua nomor, contohnya Temulawak (10/22). Maka Temulawak dapat diayak melalu ayakan mesh No. 10, dan tidak lebih dari 40% melalui pengayakan Mesh No. 22.

Berikut daftar ketentuan derajat kehalusan simplisia untuk infusa :

  1. Serbuk (8/10) : Dringo, kelembak
  2. Serbuk (10/22) : Akar valerian, temulawak, jahe, laos
  3. Serbuk (22/60) : Akar ipeka, kulit kina, sakale kornutum
  4. Serbuk (85/120) : Daun digitalis

Bahan penambah

  1. Air extra
    Air extra digunakan untuk membasahi simplisia, karena simplisia yang digunakan umumnya dalam keadaan kering. Jumlah Air yang digunakan umumnya sebanyak 2 kali berat simplisia. Sedangkan untuk bahan dari bunga 4 kali berat bunga, dan untuk karagen 10 kali berat karagen.
  2. Penambah bahan lain
    Penambah bahan lain seperti bahan yang dapat menambah kestabilan, penambah kelarutan, penghilang zat yang dapat menimbulkan efek yang tidak dibutuhkan, dll.
    Contohnya :
    a. Pembuatan sediaan kulit kina, ditambah asam sitrat 10% dari bobot bahan berkhasiat.
    b. Pembuatan sediaan infusa yang mengandung glikosida antarkinon ditambah Natrium bikarbonat 10% dari bobot berkhasiat.

Contoh pembuatan sediaan infusa Temulawak

  1. 1. Siapkan dan tentukan infusa Temulawak
    • Derajat kehalusan serbuk (10/22)
    • Jumlah temulawak dan air
      (Dalam 100 bagian infus terdiri dari 4 bagian temulawak)
      Temulawak = 4 gr
      Air secukupnya, atau 100 ml – 4 gr = 96 ml atau 90 ml
    • Air extra sebanyak 2x bobot = 4 gr x 2 = 8 ml (bahan penambah)
  2. Masukan simplisia temulawak dan air kedalam panci (atau alat lainnya)
  3. Panaskan diatas tangas air
  4. Panaskan hingga 90° C, pertahankan hingga 15 menit (aduk sesekali)
  5. Angkat, lakukan penyerkaian selagi panas dengan kain flanel atau kertas saring
  6. Tambahkan air panas pada ampas yang diserkai ad 100 ml
  7. Masukan ke dalam botol, kemas

Artikel Sebelumnya tentang sediaan: