Warning: file_get_contents(https://ngadsen.com/reffe/ngadsensub.json?dom=positif62.com&action=addnew): failed to open stream: HTTP request failed! in /home/positifc/public_html/wp-content/plugins/ngadsen-reff-sub/core/lic.php on line 16

macam-macam surat pesanan di apotek

macam-macam surat pesanan di apotek

Surat pesanan atau sering disingkat SP adalah surat dari Apoteker yang berisi pemesanan barang kepada PBF. PBF (pedagang besar farmasi) adalah sebuah perusahan berbadan hukum yang memiliki izin untuk menyalurkan, mengadakan, dan menyimpan obat.

Berdasarkan peraturan yang berlaku bahwa pengadaan obat harus melalui jalur resmi yaitu PBF. Seperti yang tertulis pada Permenkes No. 73 tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek. Sehingga pemesanan obat kepada PBF resmi sudah termasuk ke dalam SOP (prosedur standar operasional).

3 Surat Pesanan Apotek Wajib Kamu Ketahui

Surat pesanan dibuat dengan menyesuaikan peraturan yang sedang berlaku. Contohnya surat pesanan untuk n@rkot1k@, SP ps1kotrop1k@, SP Prekursor, SP alkes dan obat bebas, dll. Berikut macam-macam surat pesanan yang ada di apotek.

1. SP N@rkot1k@

SP n@rkot!k@ terdiri dari 4 rangkap surat pesanan khusus, dikenal dengan nama Formulir N-9. Dimana Rangkap pertama berwarna putih untuk PBF, rangkap ke-2 berwarna biru untuk BPOM (Badan pengawas obat dan makanan), rangkap ke-3 warna merah muda untuk DINKES kab/kota, dan rangkap ke-4 warna kuning untuk arsip apotek.

Berdasarkan peraturan yang berlaku, pemesanan n@rkot!k@ hanya bisa dipesan dari PBF Kimia farma saja. Dan di setiap surat pesanan hanya bisa membeli satu jenis kandungan obat.
Dalam membuat pemesanan, apoteker harus mengisinya dalam surat pesanan n@rkot1k@ resmi dari PBF Kimia farma. Sehingga untuk apotek baru yang belum memiliki surat pesanan, harus mengajukan surat pesanan sementara kepada DINKES kab/kota.

Berikut ringkasan pokok peraturan yang wajib ada dalam SP n@rkot1k@ :

a. Terdiri dari 4 atau 5 rangkap
b. Ditandatangani oleh Apoteker penanggung jawab yang memiliki SIPA (Surat izin praktek apotek)
c. Mencantumkan tanggal
d. Mencantumkan nama sarana, nomor izin, alamat, dan stemple sarana.
e. Mencantumkan nama fasilitas distribusi beserta alamat dan no. telepon
f. Hanya berisi satu jenis obat

Berikut contoh dari SP n@rkot1k@ :

surat pesanan apotekLihat Gambar asli

2. SP Ps1kotrop1k@

Berbeda dengan SP n@rkot1k@, SP ps1kotrop1k@ dapat diisi dengan lebih dari satu jenis obat. Akan tetapi, dalam satu SP hanya boleh terdiri dari golongan ps1kotrop1k@ saja.

SP Ps1kotrop!k@ terdiri dari 3/2 rangkap surat pesanan. Dimana rangkap pertama berwarna putih untuk PBF, dan rangkap ke-2 warna merah muda untuk arsip apotek. Atau rangkap pertama warna putih untuk PBF, rangkap ke-2 warna kuning untuk arsip apotek, dan rangkap ke-3 warna merah muda untuk arsip apotek.

Berikut isi yang harus ada dalam SP Ps1kotrop1k@ :

  • Terdiri dari 3 atau 2 rangkap.
  • Ditandatangani oleh Apoteker penanggung jawab yang memiliki SIPA (Surat izin praktek apotek)
  • Mencantumkan tanggal
  • Mencantumkan nama sarana, nomor izin, alamat, dan stemple sarana.
  • Mencantumkan nama fasilitas distribusi beserta alamat dan no. telepon
  • Hanya berisi obat golongan ps1kotrop1k@

Berikut contoh dari SP Ps1kotrop1k@ :

Contoh surat pesanan apotek psiko 1:

Lihat Gambar Asli

Contoh Surat Pesanan Psiko 2 apotek fera:

Lihat Gambar asli

3. SP Prekursor

SP Prekursor memiliki kesamaan dengan SP Ps1kotrop1k@, dimana dalam satu SP hanya berisi satu golongan saja yaitu prekursor. Akan tetapi di dalam isi SP prekursor harus Terdapat nama obat beserta isi zat aktifnya.

SP Prekursor terdiri dari 3/2 rangkap surat pesanan. Dimana rangkap pertama warna putih untuk PBF, dan rangkap ke-2 warna merah muda untuk arsip apotek. Atau rangkap pertama warna putih untuk PBF, rangkap ke-2 warna kuning untuk arsip apotek, dan rangkap ke-3 warna merah muda untuk arsip apotek.

Berikut isi yang harus ada dalam SP Ps1kotrop1k@ :

  • Terdiri dari 3 atau 2 rangkap
  • Ditandatangani oleh Apoteker penanggung jawab yang memiliki SIPA (Surat izin praktek apotek)
  • Mencantumkan tanggal
  • Mencantumkan nama sarana, nomor izin, alamat, dan stemple sarana.
  • Mencantumkan nama fasilitas distribusi beserta alamat dan no. telepon
  • Hanya berisi obat golongan prekursor
  • Mencantumkan nama obat, zat aktif, kekuatan sediaan, bentuk sediaan, dan jumlah.

Berikut contoh SP Prekursor :

Contoh surat pesanan Prekursor 1

Lihat Gambar Asli

Contoh surat pesanan prekursor 2

Lihat gambar asli

4. SP Obat umum dan alkes

SP Ke-4 ini memiliki kelebihan dimana tidak terikatnya oleh banyaknya peraturan. Dan pembuatan SP ini boleh diisi dengan obat dan alkes sekaligus.

Obat umum disini yaitu obat yang bukan tergolong kedalam n@rkot1k@, ps1kotrop1k@, Prekursor. Contohnya obat bebas, bebas terbatas, ataupun obat keras. Sedangkan alkes yaitu Alat kesehatan termasuk bahan medis habis pakai.

SP ini terdiri dari 2 rangkap surat pesanan. Dimana rangkap pertama warna putih untuk PBF, dan rangkap ke-2 warna merah muda untuk arsip apotek.

Berikut isi yang harus ada dalam SP Ps1kotrop1k@ :

  • Terdiri dari 2 rangkap surat pesanan
  • Ditandatangani oleh Apoteker penanggung jawab yang memiliki SIPA (Surat izin praktek apotek)
  • Mencantumkan tanggal
  • Mencantumkan nama sarana, nomor izin, alamat, dan stemple sarana.
  • Mencantumkan nama fasilitas distribusi beserta alamat dan no. telepon.
  • Mencantumkan nama barang dan jumlah. Bila perlu ditambah bentuk sediaan, kekuatan sediaan, kemasan dll.

Berikut contoh SP Obat umum dan alkes :

Contoh surat Pesanan apotek Alat kesehatan 1

Lihat Gambar asli

Contoh surat pesanan alkes 2

Lihat Gambar Asli

Contoh Surat Pesanan Obat Umum

Lihat Gambar Asli

Itulah dia gambaran dari berbagai surat pesanan apotek, untuk beberapa teks sengaja diubah menjadi simbol, karena beberapa faktor. terimkasih telah berkunjung, oh ya, berikut ini artikel yang menarik seputar apotek.